BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan
manusia. Baik secara jasmani maupun rohani. Tidak terkecuali anak usia dini,
setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara
optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu
diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut,
karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara
menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral
dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari
kesehatan tubuh secara umum.
Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang
penting dalam pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh
rentannya kelompok anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah
merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia
berkualitas dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas
sumber daya manusia.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesehatan gigi dan
mulut adalah Perilaku. Perilaku yang dapat mempengaruhi perkembangan karies
adalah tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Perilaku sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan. Perilaku yang didasari pengetahuan yang benar
akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan,
termasuk pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi yang benar akan sangat
berpengaruh terhadap kejadian karies.
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan adalah
dengan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan dengan berbagai sasaran lebih ditekankan pada kelompok rentan anak
sekolah. Disamping itu, jumlah populasi anak sekolah umur 6-12 tahun mencapai
40%-50% dari komunitas umum, sehingga upaya penyuluhan kesehatan pada sasaran
anak sekolah merupakan prioritas pertama dan utama. (Notoatmodjo, 2005).
Pendidikan cara
menyikat gigi bagi anak-anak sebaiknya menggunakan model dan dengan teknik
sesederhana mungkin; disampaikan dengan cara menarik dan atraktif tanpa
mengurangi isi, misalnya demonstrasi secara langsung, program audio visual,
atau melalui sikat gigi massal yang terkontrol.
Ada beberapa macam media
penyuluhan yang dapat di gunakan. Salah satunya adalah media audiovisual. Media Audio Visual yaitu jenis media
yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat
dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain
sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab
mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
Salah
satu contoh media audiovisual yang dapat digunakan untuk penyuluhan adalah
video MOGIGU yang dapat di akses atau dilihat di youtube. Video tersebut beisi
tentang waktu dan cara menggosok gigi yang baik dan benar.
B. TUJUAN
1. Tujuan
Umum
Memberikan pemahaman
dan pengetahuan tentang waktu dan cara menggosok gigi yang baik dan benar
melalui video MOGIGU
2. Tujuan
Khusus
a. Untuk
mengetahui pendapat anak setelah menonton video MOGIGU
b. Untuk
mengetahui perilaku anak dengan melakukan kegiatan menggosok gigi sesuai
intruksi di dalam video MOGIGU
c. Untuk
mengetahui hasil yang di dapat setelah melakukan kegiatan menggosok gigi sesuai
intruksi di dalam video MOGIGU berdasarkan teori rogers
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENDIDIKAN
KESEHATAN GIGI
Pendidikan
kesehatan gigi adalah suatu proses belajar yang timbul oleh karena adanya
kebutuhan kesehatan sehingga menimbulkan aktivitas-aktivitas perseorangan atau
masyarakat dengan tujuan untuk menghasilkan kesehatan yang baik.
Proses
pendidikan bergantung pada partisipasi sasaran, dan diharapkan terjadi
komunikasi yang bersifat dua arah. Keuntungan dari komunikasi yang bersifat dua
arah di dalam pendidikan yaitu dapat memberikan suatu informasi baru yang lebih
bagi sasaran. Hasil akhir yang diharapkan melalui proses pendidikan yaitu
sasaran mempunyai kemampuan dan keterampilan secara mandiri meningkatkan taraf
hidup lahir bathin, dan meningkatkan perannya sebagai pribadi, anggota
keluarga, dan makhluk Tuhan.
Pendidikan
kesehatan gigi pada anak yaitu suatu usaha yang secara emosional akan
menghilangkan rasa takut, menumbuhkan rasa ingin tahu, mau mengamati, dan
akhirnya secara fisik akan melakukan aktivitas sedemikian rupa sehingga baik
untuk kesehatan pribadi. Maksud dan tujuan pendidikan kesehatan gigi dan mulut
pada anak-anak pada hakekatnya adalah memperkenalkan anak dengan dunia
kesehatan gigi serta segala persoalan mengenai gigi, sehingga mampu memelihara
kesehatan gigi, melatih anggota badan anak sehingga mereka dapat membersihkan
gigi sesuai dengan kemampuannya, dan mendapatkan kerjasama yang baik dari anak
bila memerlukan perawatan pada giginya.
Pendidikan
cara menyikat gigi bagi anak-anak sebaiknya menggunakan model dan dengan teknik
sesederhana mungkin; disampaikan dengan cara menarik dan atraktif tanpa
mengurangi isi, misalnya demonstrasi secara langsung, program audio visual,
atau melalui sikat gigi massal yang terkontrol.
B. MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI
Media
Audio Visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap
lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang
pertama dan kedua.
Media audiovisual yang digunakan dalam pendidikan kesehatan
gigi ini adalah video MOGIGU yang dapat di akses atau dilihat di youtube. Video
tersebut beisi tentang waktu dan cara menggosok gigi yang baik dan benar.
Berdasarkan isi dari video tersebut, lamanya menggosok gigi dilakukan selama 2
menit dan waktu yang tepat untuk menggosok gigi adalah:
1. Setelah
sarapan pagi
2. Sebelum
tidur malam
Sedangkan cara menggosok gigi yang baik
dan benar adalah:
1. Beri
pasta gigi pada sikat gigi secukupnya.
2. Sikat
seluruh permukaan gigi yang menghadap ke pipi dengan gerakan memutar dari gigi
bagian belakang sampai gigi bagian depan, di mulai dari permukaan gigi rahang
atas sebelah kanan, permukaan gigi rahang atas sebelah gigi, permukaan gigi
rahang bawah sebelah kanan, dan permukaan gigi rahang bawah sebelah kiri.
3. Sikat
seluruh permukaan gigi yang menghadap ke langit-langit dengan gerakan memutar,
di mulai dari permukaan gigi rahang atas sebelah kanan, permukaan gigi rahang
atas sebelah kiri, permukaan gigi rahang bawah sebelah kanan, dan permukaan
gigi rahang bawah sebelah kiri.
4. Sikat
permukaan gigi bagian depan yang menghadap ke langit-langit menggunakan ujung
sikat gigi dengan cara ditarik dari dalam keluar, di mulai dari permukaan gigi
rahang atas bagian depan dan permukaan gigi rahang bawah bagian depan.
5. Sikat
seluruh permukaan pengunyahan gigi dengan gerakan maju mundur dimulai dari
permukaan gigi rahang atas sebelah kanan, permukaan gigi rahang atas sebelah
kiri, permukaan gigi rahang bawah sebelah kanan, dan permukaan gigi rahang
bawah sebelah kiri.
6. Kemudian
terakhir, lidahnya digosok supaya bersih gerakannya maju mundur dari belakang
sampai bagian depan lidah. Setelah itu, kumur sampai bersih dengan air bersih.
C. ANALISA PERUBAHAN
PERILAKU ANAK
Usia anak
merupakan masa untuk meniru segala sesuatu yang dilihatnya, baik tingkah laku
orang dewasa maupun sebaya. Anak belum dapat membedakan mana yang baik dan
tidak, penjelasan mengenai segala sesuatu yang dilarang maupun yang
diperbolehkan harus disertai dengan penjelasan-penjelasan yang mudah
dimengerti. Anak akan menyukai hal-hal yang sering dilihatnya sehari-hari, oleh
karena itu pemberian contoh hendaknya dilakukan dengan mencari dari kehidupan
sehari-hari.
Berdasarkan
kegiatan pendidikan kesehatan gigi melalui media audiovisual (video MOGIGU)
yang dilakukan pada anak bernama Dimas Adi Nugroho, Usia 9 tahun. Di dapatkan
hasil yaitu anak memperoleh informasi baru mengenai cara menggosok gigi dan anak
berantusias untuk melakukan kegiatan menggosok gigi sesuai waktu dan instruksi
yang ada di dalam video.
Proses
perubahan perilaku berjalan melalui empat tahap yaitu fungsi kesatu atau fungsi
pengetahuan adalah setelah menonton video tersebut, anak mendapatkan informasi
baru tentang waktu dan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Fungsi yang
kedua yaitu fungsi keyakinan artinya anak mau untuk mengikuti instruksi cara
menggosok gigi yang baik dan benar setelah menonton video tersebut. Fungsi
ketiga yaitu fungsi penentuan yang berarti anak melakukan tindakan menggosok
gigi sesuai waktu dan insruksi yang ada di dalam video tersebut. Fungsi yang
terakhir adalah fungsi persetujuan, anak mau dan mampu melakukan tindakan
menggosok gigi selama 7 hari berturut-turut sesuai dengan waktu menggosok gigi
dan cara menggosok gigi yang baik dan benar berdasarkan video tersebut. Anak
juga mau dan mampu untuk melakukan kegiatan menggosok gigi selama ±2 menit pada
waktu pagi (setelah sarapan) dan waktu malam (sebelum tidur). Sehingga,
perubahan perilaku pada anak akan terjadi jika pendidikan kesehatan gigi
dilakukan secara berulang-ulang dan menarik.
D.
CHECKLIST
MENGGOSOK GIGI
NAMA :
Dimas Adi Nugroho
UMUR :
9 Tahun
DEFINISI :
Membersihkan
gigi dari kotoran/sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi.
TUJUAN :
1. Supaya
mulut dan gigi tetap sehat, bersih, dan tidak berbau
2. Mencegah
terjadinya infeksi pada gigi
3. Memberikan
perasaan segar pada klien
4. Melaksanakan
kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha penyuluhan kesehatan gigi
5. Meningkatkan
daya tahan tubuh
HARI
|
KEGIATAN
|
WAKTU (±2 menit)
|
|
PAGI (SETELAH SARAPAN)
|
MALAM (SEBELUM TIDUR)
|
||
Jumat, 27 September 2019
|
Menggosok Gigi
|
√
|
|
Sabtu, 28 September 2019
|
Menggosok Gigi
|
√
|
√
|
Minggu, 29 September 2019
|
Menggosok Gigi
|
√
|
√
|
Senin, 30 September 2019
|
Menggosok Gigi
|
√
|
√
|
Selasa, 01 Oktober 2019
|
Menggosok Gigi
|
√
|
√
|
Rabu, 02 Oktober 2019
|
Menggosok Gigi
|
√
|
√
|
Kamis, 27 Oktober 2019
|
Menggosok Gigi
|
√
|
√
|
Aspek
|
Jenis
kegiatan
|
Kognitif
|
Dengan memutarkan video MOGIGU
tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar
|
Psikomotorik
|
Anak melakukan simulasi cara menggosok
gigi.
|
Bahasa
|
Menggunakan kalimat sederhana
dengan menyebutkan secara berulang.
|
Teori Perubahan
Perilaku Menurut Rogers:
Rogers
menyatakan bahwa perubahan perilaku seseorang terjadi 5 tahap :
1. Kesadaran
(Awareness)
Anak diputarkan video MOGIGU
tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar.
2.
Ketertarikan
(Interest)
Setelah anak melihat video
tersebut, anak mulai tertarik untuk melakukan kegiatan menggosok gigi sesuai
intruksi di dalam video tersebut.
3. Evaluasi
(Evaluation)
Anak akan berpikir apakah setelah
menonton video tersebut baik atau tidak untuk dirinya.
4. Mencoba
(Trial)
Kalau anak itu menganggap itu baik
bagi dirinya dia akan mulai mencoba dengan melakukan tindakan menggosok gigi
sesuai intruksi di dalam video tersebut.
5. Adopsi
(Adoption)
Setelah dia mencoba, anak tersebut
mulai menerima dan menjadikannya perilaku baru sehingga mulai menerapkan cara
menggosok gigi yang baik dan benar setiap hari.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan
kesehatan gigi dan mulut kepada anak usia sekolah harus diberikan secara berulang-ulang
dan menarik. Media yang di gunakan dalam menyampaikan pendidikan kesehatan gigi
juga menjadi perhatian penting dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut. Media informasi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah media
audiovisual yaitu pemutaran video MOGIGU. Video ini berisi tentang cara
menggosok gigi yang baik dan benar dengan cara mengajak anak untuk bernyanyi
dengan bahasa yang menarik dan mudah di pahami anak-anak.
Berdasarkan kegiatan dalam upaya
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan pada anak bernama Dimas
Adi Nugroho, Usia 9 Tahun. Di dapatkan hasil yaitu anak mendapatkan informasi
baru dan mengetahui waktu yang benar untuk menggosok gigi dan cara menggosok
gigi yang baik dan benar. Serta anak mau dan mampu melakukan kegiatan menggosok
gigi sesuai watu dan intruksi yang ada di dalam video tersebut selama 7 hari
berturut-turut. Sehingga tujuan dari upaya meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut melalui pendidikan kesehatan gigi ini dapat tercapai.
B.
SARAN
Diperlukan kerjasama dengan orangtua
anak agar perubahan perilaku anak dapat terjadi dengan optimal. Sehingga upaya
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada anak usai sekolah dapat
tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar